BDG Connex
Shows Venues Artworks Artists Sign in Sign up ◼︎

Saya Bersepeda Maka Saya....

Orbital Dago Jun 14th - Jul 2nd, 2023

“ SAYA BERSEPEDA MAKA SAYA.….”
 
14 Juni – 2 Juli 2023
 
Pembukaan: Rabu 14 Juni 
Mulai Jam 16.00 hingga 20.00 WIB
 
Di Orbital Dago 
Jl. Rancakendal Luhur no: 7 
Dago Atas. Bandung 40192
 
Pameran kali ini, Orbital Dago akan menampilkan garapan khusus para pesepeda maupun seniman dan alumni Seni Rupa ITB yang bersepeda. Dalam rangka hari sepeda dunia yang jatuh pada bulan Juni ini Para pesepeda ini sangat beragam mulai dari pekerja seni yang sudah lama bersepeda, pesepeda serius atau benar-benar pesepeda, juga amatiran, yang baru bersepeda (newbie) maupun yang pernah bersepeda. Karya-karya yang mereka tampilkan juga sangat beragam, mulai berbagai bentuk gubahan dari bagian komponen sepeda, eksplorasi material sepeda, drawing, lukisan dan instalasi lainnya. 
 
Judul pameran “Saya Bersepeda Maka Saya…” menunjukan bagaimana bersepeda bisa dimaknai beragam oleh mereka. Bisa sebagai hobi, profesi, maupun sebagai identitas atau gaya hidup. Tetapi bersepeda juga salah satu solusi bertransportasi yang ramah bagi lingkungan, solusi yang tepat untuk mengurangi emisi gas buang yang saat ini menjadi isu utama perubahan cuaca global. Maka bersepeda menjadi suatu gerakan massa yang mendunia, terutama setelah masa pandemi Covid-19. Tetapi dalam pameran ini bersepeda juga bisa mempunyai makna personal. Maka dalam rangkaian pameran ini rencana akan digelar temu wicara untuk berbagi pengalaman para pesepeda ini. 
(Kurator : Rifky ‘Goro” Effendy)
 
Mengapa merayakan sepeda?
 
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infrastruktur yang aman untuk berjalan kaki dan bersepeda juga merupakan jalur untuk mencapai pemerataan kesehatan yang lebih besar. Untuk sektor perkotaan termiskin, yang seringkali tidak mampu membeli kendaraan pribadi, berjalan kaki dan bersepeda dapat menjadi sarana transportasi sekaligus mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, kanker tertentu, diabetes, dan bahkan kematian. Dengan demikian, transpor aktif yang lebih baik tidak hanya sehat;tapi juga adil dan hemat biaya.
 
Memenuhi kebutuhan orang yang berjalan kaki dan bersepeda terus menjadi bagian penting dari solusi mobilitas untuk membantu kota memisahkan pertumbuhan populasi dari peningkatan emisi, dan untuk meningkatkan kualitas udara dan keselamatan jalan. Pandemi COVID-19 juga membuat banyak kota memikirkan kembali sistem transportasi mereka.
 
Bersepeda dan pembangunan berkelanjutan
 
Hari Sepeda Sedunia menarik perhatian pada manfaat menggunakan sepeda — sarana transportasi berkelanjutan yang sederhana, terjangkau, bersih, dan ramah lingkungan. Sepeda berkontribusi pada udara yang lebih bersih dan mengurangi kemacetan serta membuat pendidikan, perawatan kesehatan, dan layanan sosial lainnya lebih mudah diakses oleh populasi yang paling rentan. Sistem transportasi berkelanjutan yang mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketidaksetaraan sambil memperkuat perang melawan perubahan iklim sangat penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
 
Pada 15 Maret 2022, Majelis Umum mengadopsi resolusi tentang integrasi sepeda arus utama kedalam sistem transportasi umum untuk pembangunan berkelanjutan. Ditekankan bahwa sepeda adalah alat transportasi berkelanjutan dan menyampaikan pesan positif untuk mendorong konsumsi dan produksi berkelanjutan, serta berdampak positif terhadap iklim.
 
Latar belakang
 
Mengakui keunikan, umur panjang dan keserbagunaan sepeda, yang telah digunakan selama dua abad, dan bahwa sepeda adalah alat transportasi berkelanjutan yang sederhana, terjangkau, andal, bersih dan ramah lingkungan, mendorong pengelolaan lingkungan dan kesehatan, Majelis Umum memutuskan untuk mendeklarasikan 3 Juni Hari Sepeda Sedunia.
 
Ini mendorong para pemangku kepentingan untuk menekankan dan memajukan penggunaan sepeda sebagai sarana untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, memperkuat pendidikan, termasuk pendidikan jasmani, untuk anak-anak dan remaja, mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, mempromosikan toleransi, saling pengertian dan menghormati serta memfasilitasi inklusi sosial. dan budaya perdamaian.
 
(disadur dari situs resmi PBB, https://www.un.org/en/observances/bicycle-day)
 
Para peserta pameran antara lain:
Agus Suwage
Andre Suryaman
Binandari
Dodi Hilman
Fitra Tara Mizar
Hilmi Fabeta
Indra Gunadarma
Joko Avianto
Maruto Adi
Mujahidin Nurrahman
Radhinal Indra
Restu Taufik Akbar
Rendy Rakapramudya
Rio Ardani
Roumy Handayani Pesona
Kolaborasi : Tennessee Caroline dan Rifky Goro
Setiyoko Hadisusanto
Singgih Susilo Kartono
Dan lainnya. 

“ SAYA BERSEPEDA MAKA SAYA.….”
 
14 Juni – 2 Juli 2023
 
Pembukaan: Rabu 14 Juni 
Mulai Jam 16.00 hingga 20.00 WIB
 
Di Orbital Dago 
Jl. Rancakendal Luhur no: 7 
Dago Atas. Bandung 40192
 
Pameran kali ini, Orbital Dago akan menampilkan garapan khusus para pesepeda maupun seniman dan alumni Seni Rupa ITB yang bersepeda. Dalam rangka hari sepeda dunia yang jatuh pada bulan Juni ini Para pesepeda ini sangat beragam mulai dari pekerja seni yang sudah lama bersepeda, pesepeda serius atau benar-benar pesepeda, juga amatiran, yang baru bersepeda (newbie) maupun yang pernah bersepeda. Karya-karya yang mereka tampilkan juga sangat beragam, mulai berbagai bentuk gubahan dari bagian komponen sepeda, eksplorasi material sepeda, drawing, lukisan dan instalasi lainnya. 
 
Judul pameran “Saya Bersepeda Maka Saya…” menunjukan bagaimana bersepeda bisa dimaknai beragam oleh mereka. Bisa sebagai hobi, profesi, maupun sebagai identitas atau gaya hidup. Tetapi bersepeda juga salah satu solusi bertransportasi yang ramah bagi lingkungan, solusi yang tepat untuk mengurangi emisi gas buang yang saat ini menjadi isu utama perubahan cuaca global. Maka bersepeda menjadi suatu gerakan massa yang mendunia, terutama setelah masa pandemi Covid-19. Tetapi dalam pameran ini bersepeda juga bisa mempunyai makna personal. Maka dalam rangkaian pameran ini rencana akan digelar temu wicara untuk berbagi pengalaman para pesepeda ini. 
(Kurator : Rifky ‘Goro” Effendy)
 
Mengapa merayakan sepeda?
 
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infrastruktur yang aman untuk berjalan kaki dan bersepeda juga merupakan jalur untuk mencapai pemerataan kesehatan yang lebih besar. Untuk sektor perkotaan termiskin, yang seringkali tidak mampu membeli kendaraan pribadi, berjalan kaki dan bersepeda dapat menjadi sarana transportasi sekaligus mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, kanker tertentu, diabetes, dan bahkan kematian. Dengan demikian, transpor aktif yang lebih baik tidak hanya sehat;tapi juga adil dan hemat biaya.
 
Memenuhi kebutuhan orang yang berjalan kaki dan bersepeda terus menjadi bagian penting dari solusi mobilitas untuk membantu kota memisahkan pertumbuhan populasi dari peningkatan emisi, dan untuk meningkatkan kualitas udara dan keselamatan jalan. Pandemi COVID-19 juga membuat banyak kota memikirkan kembali sistem transportasi mereka.
 
Bersepeda dan pembangunan berkelanjutan
 
Hari Sepeda Sedunia menarik perhatian pada manfaat menggunakan sepeda — sarana transportasi berkelanjutan yang sederhana, terjangkau, bersih, dan ramah lingkungan. Sepeda berkontribusi pada udara yang lebih bersih dan mengurangi kemacetan serta membuat pendidikan, perawatan kesehatan, dan layanan sosial lainnya lebih mudah diakses oleh populasi yang paling rentan. Sistem transportasi berkelanjutan yang mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketidaksetaraan sambil memperkuat perang melawan perubahan iklim sangat penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
 
Pada 15 Maret 2022, Majelis Umum mengadopsi resolusi tentang integrasi sepeda arus utama kedalam sistem transportasi umum untuk pembangunan berkelanjutan. Ditekankan bahwa sepeda adalah alat transportasi berkelanjutan dan menyampaikan pesan positif untuk mendorong konsumsi dan produksi berkelanjutan, serta berdampak positif terhadap iklim.
 
Latar belakang
 
Mengakui keunikan, umur panjang dan keserbagunaan sepeda, yang telah digunakan selama dua abad, dan bahwa sepeda adalah alat transportasi berkelanjutan yang sederhana, terjangkau, andal, bersih dan ramah lingkungan, mendorong pengelolaan lingkungan dan kesehatan, Majelis Umum memutuskan untuk mendeklarasikan 3 Juni Hari Sepeda Sedunia.
 
Ini mendorong para pemangku kepentingan untuk menekankan dan memajukan penggunaan sepeda sebagai sarana untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, memperkuat pendidikan, termasuk pendidikan jasmani, untuk anak-anak dan remaja, mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, mempromosikan toleransi, saling pengertian dan menghormati serta memfasilitasi inklusi sosial. dan budaya perdamaian.
 
(disadur dari situs resmi PBB, https://www.un.org/en/observances/bicycle-day)
 
Para peserta pameran antara lain:
Agus Suwage
Andre Suryaman
Binandari
Dodi Hilman
Fitra Tara Mizar
Hilmi Fabeta
Indra Gunadarma
Joko Avianto
Maruto Adi
Mujahidin Nurrahman
Radhinal Indra
Restu Taufik Akbar
Rendy Rakapramudya
Rio Ardani
Roumy Handayani Pesona
Kolaborasi : Tennessee Caroline dan Rifky Goro
Setiyoko Hadisusanto
Singgih Susilo Kartono
Dan lainnya. 
 

© BDG Connex 2017 - 2024